Jumat, 11 Desember 2015

D E S E M B E R

Empat tahun belakangan Desember itu bulan yang aku tunggu.
Karena Desember, penutupan akhir tahun selalu ada kamu, kemanapun dan apapun acara itu.
Karena Desember, bentar lagi januari, bulan nya kita.
Karena Desember, kadang suka bikin sadar (dulu) kita sudah jalan sampai sejauh ini.
Karena Desember, sudah mulai hujan. Dan kamu dulu selalu ada ketika aku mau kemanapun dan siap nunggu kalau aku mulai rempong dengan jas ujan, dkk
Karena Desember juga yang bikin sadar mau sampai kapan kita ketemu dengan status yang sama.

Sekarang, Desember begitu terasa lamaaa.
Aku harus menikmati Desember dengan kesendirianku,
Tanpa kamu,
Aku harus menikmati hujan sendirian,
Aku harus rempong dengan jas hujan, dkk sendirian,
Dan aku nggak tahu, berapa kali Desember aku harus melaluinya sendiri dengan status sekarang.
Dan aku nggak tahu, mau sampe Desember berapa kali aku masih selalu nunggu kamu.

Mungkin buat orang lain, nunggu orang yang udah nyakitin kita itu adalah hal yang bodoh, konyol, gak masuk akal, gila
Tapi buat aku, nunggu kamu itu adalah sesuatu hal yang bikin aku bisa semakin kuat, semakin sabar, semakin jadi pribadi yang baik.
Aku nggak tahu, kenapa Allah bikin skenario ini semua. bahkan sampai detik ini aku masih belum tahu, dimana baiknya skenario Allah ini.

Tapi, satu hal yang selalu jadi keyakinanku adalah “Allah nggak akan ngasih cobaan diluar kemampuan umatnya” dan “Semua akan indah pada waktu-Nya”

Maafin ines yang masih mimpiin kamu, maafin ines yang masih berharap sama kamu, maafin ines yang detik ini masih sayang sama kamu, maafin ines yang sampai detik ini masih selalu nunjukin yang terbaik buat kamu. 
Maafin ines yang masih berharap kamu adalah imamnya ines, maafin ines kalau ines masih pengen kamu berubah lebih baik lagi.


Sampai ketemu di “waktu” yang lebih baik, nyonyo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar