Rabu, 23 Desember 2015

ALLAH.....

Allah, kenapa harus sampai sejauh ini ?
Allah, kenapa harus selama ini ?
Allah, kalau dia nggak mikirin ines, kenapa sampai sekarang ines mikirin dia?
Allah, malau dia nggak peduli sama ines, kenapa ines masih mau tau tentang dia?
Allah, kalau memang dia nggak akan balik, kenapa masih didatengin di mimpi ines?
Allah, kalau memang dia bahagia tanpa ines, kenapa ines belum bisa bahagia tanpa dia ?
Allah, kalau dia memang bukan yang terbaik buat ines, kenapa dia yang masih ines harepin?
Allah, kenapa sampai sejauh ini kebodohan ines ?
Allah, kenapa harus dia ?
Allah, kenapa masih namanya yang selalu jadi bahan curhatan tiap ines sholat?
Allah, kenapa setiap ines liat sesuatu yang buruk dijalan, ines masih selalu berdoa semoga dia nggak ngalamin hal itu?
Allah, kenapa ines masih berharap, ines yang terbaik buat dia ?
Allah, kenapa ines masih belum siap ketemu dia, walaupun ines kangen dia ?
Allah, kenapa dia yang ternyata bisa ngambil hati orangtua ines?
Allah, kenapa ines masih harus percaya sama janji-janjinya ?
Allah, kenapa dia?
Kenapa dia yang belum tentu balik ke ines ?
Allah, mau sampai berapa lama semua ini..

Jumat, 11 Desember 2015

D E S E M B E R

Empat tahun belakangan Desember itu bulan yang aku tunggu.
Karena Desember, penutupan akhir tahun selalu ada kamu, kemanapun dan apapun acara itu.
Karena Desember, bentar lagi januari, bulan nya kita.
Karena Desember, kadang suka bikin sadar (dulu) kita sudah jalan sampai sejauh ini.
Karena Desember, sudah mulai hujan. Dan kamu dulu selalu ada ketika aku mau kemanapun dan siap nunggu kalau aku mulai rempong dengan jas ujan, dkk
Karena Desember juga yang bikin sadar mau sampai kapan kita ketemu dengan status yang sama.

Sekarang, Desember begitu terasa lamaaa.
Aku harus menikmati Desember dengan kesendirianku,
Tanpa kamu,
Aku harus menikmati hujan sendirian,
Aku harus rempong dengan jas hujan, dkk sendirian,
Dan aku nggak tahu, berapa kali Desember aku harus melaluinya sendiri dengan status sekarang.
Dan aku nggak tahu, mau sampe Desember berapa kali aku masih selalu nunggu kamu.

Mungkin buat orang lain, nunggu orang yang udah nyakitin kita itu adalah hal yang bodoh, konyol, gak masuk akal, gila
Tapi buat aku, nunggu kamu itu adalah sesuatu hal yang bikin aku bisa semakin kuat, semakin sabar, semakin jadi pribadi yang baik.
Aku nggak tahu, kenapa Allah bikin skenario ini semua. bahkan sampai detik ini aku masih belum tahu, dimana baiknya skenario Allah ini.

Tapi, satu hal yang selalu jadi keyakinanku adalah “Allah nggak akan ngasih cobaan diluar kemampuan umatnya” dan “Semua akan indah pada waktu-Nya”

Maafin ines yang masih mimpiin kamu, maafin ines yang masih berharap sama kamu, maafin ines yang detik ini masih sayang sama kamu, maafin ines yang sampai detik ini masih selalu nunjukin yang terbaik buat kamu. 
Maafin ines yang masih berharap kamu adalah imamnya ines, maafin ines kalau ines masih pengen kamu berubah lebih baik lagi.


Sampai ketemu di “waktu” yang lebih baik, nyonyo!

Senin, 07 Desember 2015

KEHILANGANMU ITU SEPERTI KEHILANGAN SEPARUH KESADARANKU

bulshit ? enggak.
karena selama ini aku sudah sangat sangat sangat berusaha buat bangkit.
sudah sangat sangat sangat berusaha buat berdiri sendiri dengan bahagia sendiri.
kenyataannya , aku bahagia setengah kesadaranku.
aku selalu menutupi dengan 'tawa'
satu hal yang pasti kehilanganmu aku kehilangan kesadaranku.
aku kehilangan tempat cerita segalaaa sesuatu hari itu
aku kehilangan pundak
aku kehilangan pelukan yang bisa bikin aku nyaman
aku kehilangan tangan yang bisa ngeyakinin aku semua baik baik
aku kehilangan sosok yang bisa bikin aku tenang
aku kehilangan separuh kesadaranku.
dan bahkan aku nggak siap buat bener bener sadar, kalau ternyata kamu nggak ada disampingku.
aku masih sayang sama kamu sampai detik ini 'keblug'.

Selasa, 01 Desember 2015

KARENA TENANG ITU BERAWAL DARI MENAHAN 'INGIN TAHU'

Tuhan,, lagi - lagi aku ngeluh..
Tuhan, maafin aku belum bisa bersyukur
Belum bisa sabar, belum bisa ikhlas, belum bisa nerima, belum bisa bangkit,
Tuhan, aku nggak tahu jalan apa yang nantinya Kau kasih.
Tapi Tuhan, aku selalu memohon lindungi dia dimana pun dia berada.
Tuhan, kalau aku nggak bisa tahu tentang dia, aku mohon kasih jawaban lewat mimpi.
Tuhan aku ingin tahu..
Gimana kuliahnya dia,
Gimana tugas sama laporan-laporannya
Gimana kesehatannya
Gimana kerjaannya
Gimana tabungannya
Gimana sholatnya
Gimana nabungnya
Gimana psikisnya
Tuhan aku tahu keinginannya sangat sangat besar buat 'buktiin' ke orang-orang dia bisa.
Dukung dia, jaga dia, suport dia.
Tuhan, jangan jadikan kelemahan mudah sakitnya jadi penghalang buat dia..
Tuhan.. aku nggak paham.. antara bodoh sama cinta..
Dan aku nggak tau sampai kapan ini berakhir.
Bantu aku Tuhan, berikan yang terbaik dari semua jalan.

Minggu, 29 November 2015

BERHENTI DARI SEMUANYA (MUNGKIN) LEBIH BAIK

dua bulan, ya sudah dua bulan kita berhenti dari semuanya.
dua bulan, ya sudah dua bulan kita 'seperti' ini.
dua bulan, ya sudah dua bulan perasaan masih tetap sama.
Tuhan, aku pingin berhenti dari semuanya.
Tuhan, aku pingin berhenti berharap.
Tuhan, aku pingin berhenti nunggu.
Tuhan, aku pingin berhenti sayang dia.
Tuhan, aku pingin berhenti inget tentang semuanyaa.
Tuhan, apapun jawabanMu, bagaimanapun pilihanMu, aku mohon Tuhan aku pingin berhenti.
Tuhan, kenapa perasaan ini masih selalu sama.
Kenapa rasa ini masih selalu sama.
Kenapa harapan ini masih selalu sama.
Kenapa impian ini masih selalu sama.
Dan kenapa masih dengan orang yang sama.
Tuhan aku mohon bangkitkan aku..

Jumat, 20 November 2015

AKU PENGEN BISA SEPERTI KAMU



Ternyata, terlalu munafik kalau aku bilang “lihat kamu bahagia, udah bikin aku bahagia”
Andai kalimat itu berubah menjadi “aku bahagia, ternyata bahagiamu itu aku”

Hai mas, kamu hebaaat..
Lihat kamu kayaknya kamu bahagia dengan kamu yang sekarang.
Bahagia karna kamu bisa ‘cari yang baru’
Bahagia karna kamu bangga kamu udah bikin sakit
Bahagia karna kamu bisa lupa semua janjimu

Rasanya, ketika aku bilang aku bisa bahagia tanpa kamu, ternyata jauh dari kenyataan.
Aku sangat sangat perlu waktu yang panjang untuk bisa buktiin kekamu.

Ternyata sampai sejauh ini, aku belum bisa bangkit.
Bangkit dari semua yang udah kamu kasih ke aku.
Bangkit dari semua janji yang udah kamu bilang ke aku.
Bangkit dari kenangan kenyamanan yang udah kamu kasih ke aku.

Hai mas, aku tau ini mudah buat kamu.
Tapi ternyata sulit buat aku.
Kalimat “aku harus bisa”, “aku mau bangkit”, “aku mau buktiin”, “aku baik-baik aja” ternyata cuma kamuflase buat aku biar aku nggak semakin terpuruk, biar aku punya sugesti kalau aku memang harus bisa.
Ternyata, buat buktiin semua kalimat itu, nggak mudah buat aku.

Hai mas, aku pengen kamu tahu..
Aku sayang sama kamu.
Suatu saat aku bakal masih nerima kamu, apapun dan bagaimanapun kamu.
Satu hal yang pasti, aku pengen kamu belajar berubah buat jadi lebih baik.
Kalaupun nantinya kita nggak ketemu diwaktu yang baik.
Setidaknya kamu sudah siap buat jadi pendamping yang wajib kamu bahagiakan.

Hai mas, aku kangen kamu.
Kangen kamu ngeyakini aku, kalau kamu bakal ada bisa jadi pendamping buat aku.
Kangen kamu yang selalu bisa bikin aku ketawa dengan caramu sendiri.
Kangen kamu yang bisa ketawa, dan dibalik ketawamu itu aku.
Kangen celotehmu tentang baju, make-up, sepatu yang aku pakai waktu kita pergi.
Kangen pelukanmu, waktu aku ngerasa nggak bisa ngelewatin masalah.

Hai mas, aku pengen bisa kayak kamu.
Bahagia tanpa aku disampingmu.

Kamis, 19 November 2015

MENYAYANGIMU DALAM DOA

Hai lelaki ku. Kamu apa kabar? Sehat ? Kamu nggak sakit kan ?
Lelakiku, ajarin aku bisa kayak kamu.
Bisa lupain semuaaa yang udah berjalan limapuluhenam bulan ini.
Ajarin aku biar bisa lupain semua mimpi yang udah kita bikin bareng.
Ajarin aku biar bisa lupain semua janji yang pernah keluar dari mulutmu.
Ajarin aku biar bisa lupain semua perlakuanmu ke aku.
Lelakiku, aku pengen bisa kayak kamu.
bisa nggak mikirin, bisa nggak kangen, bisa nggak peduli, bisa berhenti berharap, bisa ngelupain dengan cara cari yang baru.
Lelakiku, dulu aku pernah bilang aku takut tibatiba aku hilang ingatan
Sekarang, aku berharap aku nggak pernah inget apa apa.
Terimakasih buat semuaanya.
Aku masih berharap ketemu kamu diwaktu yang lebih baik.
Lelakiku, kelak kamu bakal ngerasain apa yang aku rasain.
Supaya kamu sadar dan bisa berubah lebih baik.
Aku berharap kita ketemu di mana nggak ada ego diantara kita.
Lelakiku, jaga dirimu baik-baik
Kamu sudah cukup sangat dewasa menentukan yang terbaik buat kehidupanmu.
Karena aku selalu menyayangimu dalam doaku.